Tag: Ni Made Pranita Sulistya Devi

JAKARTA, NusaBali - Mantan atlet bulutangkis Bali, Ni Made Pranita Sulistya Devi atau akrab disapa Ade menilai, atlet bulutangkis di semua nomor berpeluang mempersembahkan medali emas bagi Indonesia dalam Olimpiade 2024 Paris.

JAKARTA, NusaBali - Perayaan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1946 pada 11 Maret 2024 menjadi hari raya pertama kali bagi mantan atlet bulutangkis Bali, Ni Made Pranita Sulistya Devi (Ade) merayakan di luar negeri. Sebab, saat ini Ade masih sebagai pelatih dan sparring partner atlet bulutangkis Timnas Qatar (Qatar Badminton Association).

JAKARTA, NusaBali - Mantan atlet bulutangkis Bali, Ni Made Pranita Sulistya Devi atau akrab disapa Ade dan Gede Anjasmika Risdianta Putra (Anjasmika) menjadi pelatih di Qatar. Ade sebagai pelatih dan sparring partner para pemain Timnas Qatar (Qatar Badminton Association) di Al Shamal Road. Sedangkan Anjasmika menangani Klub Absolute Sports di daerah Old Airport Doha. Keduanya di Qatar sejak 6 Juni 2023.

JAKARTA, NusaBali
Pebulutangkis Ni Made Pranita Sulistya Devi atau yang akrab disapa Ade tampil dalam dua nomor pada kejuaraab Undiksha Open 2022 di GOR Bulutangkis Universitas Pendidikan Ganesha, Singaraja, 6-10 Oktober.

Pebulutangkis Bali Ni Made Pranita Sulistya Devi menuai hasil bagus di babak pertama Sirkuit Nasional Jawa Barat (Sirnas Jabar) di GOR Susy Susanti, Tasikmalaya.

Pebulutangkis Bali Ni Made Pranita Sulistya Devi terhenti di semifinal USM Indonesia Internasional Series 2018, di Semarang.

Pebulutangkis Exist Jakarta Ni Made Pranita Sulistya Devi atau biasa disapa Ade sukses memboyong Piala Walikota Cirebon Open 2018 yang berlangsung di GOR Bima Sunyaragi.

Pebulutangkis asal Bali Ni Made Pranita Sulistya Devi atau akrab disapa Ade melangkah ke final Piala Walikota Cirebon 2018.

Dua pebulutangkis Bali Ni Made Pranita Sulistya Devi (Ade) dan Made Deya Surya Saraswati (Deya) tampil Liga Mahasiswa (Lima) di GOR Makassar, Jakarta Timur, 25 Februari-3 Maret.

Pebulutangkis Bali Ni Made Pranita Sulistya Devi terhenti di delapan besar Sirkuit Nasional (Sirnas) Surabaya, Jawa Timur.